ads
Industri Makanan Indonesia Mencicipi Kerjasama Dengan Tiongkok

Industri Makanan Indonesia Mencicipi Kerjasama Dengan Tiongkok

Smallest Font
Largest Font

Beritadata - Kerjasama katering akan memberikan manfaat bagi 280 juta konsumen di negara Asia Tenggara ini. Sebuah acara pencocokan bisnis bertajuk "Chinese Enterprises Go Overseas: In-depth Tour into Indonesia" akan diselenggarakan pada 11-15 November di Jakarta. Acara ini menawarkan platform penting untuk memperkuat hubungan bilateral dan kerjasama di sektor katering dan bahan makanan.

Perwakilan dari lebih dari 100 perusahaan Tiongkok di bidang investasi, perdagangan, pengolahan makanan, pertanian, dan logistik akan berinteraksi langsung dengan para pemimpin industri lokal, mengunjungi fasilitas produksi dan pengolahan bahan makanan, membahas proyek kerjasama, dan menandatangani perjanjian.

Menurut Asosiasi Kerjasama Ekonomi, Sosial, dan Budaya Indonesia-Tiongkok, acara ini sangat penting karena, selain menghubungkan industri makanan dengan bahan baku yang menghasilkan berbagai bahan makanan, acara ini juga akan mendorong inovasi, ide-ide baru, dan solusi untuk pengembangan di masa depan. Dengan partisipasi sekitar 150 perusahaan domestik, acara ini akan membantu para pengusaha Tiongkok dan Indonesia dalam mengembangkan proyek atau mengejar peluang bisnis di negara masing-masing.

Cao Derong, presiden Kamar Dagang Tiongkok untuk Ekspor dan Impor Makanan, Hasil Alam, dan Produk Hewan (CFNA), menyatakan bahwa dalam lingkungan ekonomi global yang saat ini terhubung, kerjasama antara Tiongkok dan Indonesia memiliki "signifikansi yang luar biasa dan semakin penting". Acara pencocokan bisnis ini akan menyediakan platform bagi perusahaan-perusahaan Tiongkok untuk mempromosikan kerjasama mendalam dan pertukaran di berbagai bidang. Sebagai salah satu penyelenggara, CFNA akan memfasilitasi kolaborasi erat antara perusahaan Tiongkok dan mitra lokal di Indonesia untuk mencapai berbagi sumber daya dan keuntungan saling melengkapi.

Data menunjukkan bahwa nilai output industri makanan dan minuman di Indonesia tumbuh sebesar 5,53% pada kuartal kedua tahun ini. Pada periode yang sama, sektor ini menyumbang 40,33% terhadap nilai output industri pengolahan nonmigas, menjadikannya sebagai sektor penyumbang terbesar bagi PDB dan menunjukkan potensi besar untuk pengembangan di masa depan.

Zhu Changliang, ketua Liang Zhi Long yang berbasis di Wuhan, sebuah perusahaan yang mengkhususkan diri dalam desain, penelitian dan pengembangan, serta promosi bahan makanan beku, mengatakan bahwa masakan Tiongkok, sebagai kekayaan budaya Tiongkok dengan sejarah panjang dan daya tarik unik, adalah jendela penting untuk menampilkan kepercayaan budaya dan kekuatan lunak Tiongkok melalui makanan.

"Dalam beberapa tahun terakhir, pasar katering domestik telah memasuki periode perkembangan stabil, dan merek-merek katering sangat membutuhkan area pertumbuhan baru. Masakan Tiongkok yang berkembang ke luar negeri telah menjadi pendekatan strategis penting bagi perusahaan-perusahaan jaringan katering utama untuk menjelajahi pasar internasional," kata Zhu. 

Zhu mengatakan Indonesia, dengan populasi dan ekonomi terbesar di Asia Tenggara yang mencapai 280 juta konsumen, adalah pasar yang luas yang memberikan ruang besar bagi pengembangan masakan Tiongkok. Dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia yang berkelanjutan dan peningkatan standar hidup masyarakat, permintaan konsumen terhadap pengalaman makan berkualitas tinggi dan beragam terus meningkat.

"Selain itu, pemerintah Indonesia berkomitmen untuk mendorong pengembangan pesat industri makanan dan layanan terkait dengan menerapkan serangkaian kebijakan preferensial termasuk insentif pajak, penyediaan lahan, dan pembiayaan untuk menarik investasi asing serta memberikan dukungan kuat bagi pengembangan perusahaan katering Tiongkok di pasar lokal," tambahnya.

Zhu mengatakan bahwa kunjungan mendatang ke Indonesia akan menyoroti perusahaan-perusahaan yang mencakup seluruh rantai industri katering Tiongkok, termasuk akuakultur, sayuran siap saji, bumbu, rantai dingin dan peralatan, e-commerce, rantai pasokan, dan bahan makanan grosir.

Tim Editor
Daisy Floren

Apa Reaksi Kamu?

  • Like
    0
    Like
  • Dislike
    0
    Dislike
  • Funny
    0
    Funny
  • Angry
    0
    Angry
  • Sad
    0
    Sad
  • Wow
    0
    Wow
ads

Paling Banyak Dilihat

ads
ads